10.00
Younghoon mulai terusik dari tidur lelapnya saat ia merasakan ada sesuatu yg bergerak-gerak. Membuat Younghoon terpaksa membuka matanya. Ditambah dengan adanya sinar matahari yg menerobos masuk di celah ventilasi, membuat rasa kantuk sirna begitu saja.
Setelah mencerna situasi, Younghoon tersenyum simpul saat mengetahui bahwa salah satu lengan Chanhee juga terlihat melingkar erat ditubuhnya. Sedangkan si objek terlihat sedang menggeliat dalam dekapannya. Lalu tak lama kemudian ikut membuka matanya.
Awalnya Chanhee hanya mengedip-ngedipkan matanya lucu. Namun setelah menyadari bagaimana posisinya tidur, sontak ia salah tingkah dan spontan menarik lengannya. Tak berani mendongakkan kepalanya. Karna Chanhee tau sang suami juga telah terjaga.
Chanheepun dibuat semakin kacau karna respon Younghoon yg diluar ekspektasinya. Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa Younghoon akan menarik lengannya dan kembali dilingkarkan pada pinggangnya. Sebelum akhirnya mengeratkan dekapannya sendiri. Membuat Chanhee semakin tenggelam pada dada bidang dominannya.
“Bentar ya? Masih mager mau bangun.”
“I-iya kak..”
Otak Chanhee benar benar dibuat berhenti bekerja. Seolah tak tau harus melakukan apa, berpikirpun rasanya tak sanggup. Ingin rasanya meminta penjelasan tentang apa yg telah terjadi sebelumnya namun Chanhee terlalu malu untuk melakukannya. Hingga ia berakhir pasrah dan menikmati kehangatan yg Younghoon beri. Sembari berharap semua itu tak berakhir hanya disini. Yg Chanhee mau mereka tetap seperti itu sampai waktunya pulang nanti..
“Masih mau disini?”
“Hah??? Mak-maksudnya gimana kak?”
“Kamu masih mau disini? Belum mau pulang?”
“A-aku ngikut aja sih.. eh kok jadi aku kamuan sih??”
“Kenapa emangnya? Gaboleh?”
“Ya boleh sih.. cuman agak canggung aja. Apalagi posisi kita yg kaya gini hehe aneh rasanya.. mm kak?”
“Apa sayang?”
“Sess-sejak kapan kita tidur dengan posisi kaya gini?”
“Kamu beneran ga sadar? Kita semaleman kaya gini loh..”
“Masa? Ke-kenapa tiba tiba?”
“Semalem kamu ngelindur sampe nangis beneran. Makanya aku peluk. Takutnya kamu mimpi buruk.”
“YG BENERRR? 😳 emangnya a-aku ngelindur gimana? Ngomong apa aja?”
“Yakin mau tau? Gausah lah ya? Nanti kamu malu hehehe..”
“Kasih tau ih! jangan bilang aku ngomong yg aneh aneh??? Duhh lagi tidur juga malu maluin aja. Rusak deh imageku sebagai uke sangar 😭”
“Wkwkwkwk kapan kapan aja aku kasih tau.”
“Kepana ketawa? Pasti beneran aneh ya? Mau ngilang aja rasanya 🥲”
“Engga kok.. Justru ocehan kamu itu ngebantu banget buat memahami diri aku sendiri dan ngambil keputusan buat masa depan kita.”
“JANGAN BILANG AKU NGELINDUR MINTA CERE?!”
“Kalo kamu ngelindur minta cere gamungkin kamu bangun tidur ada di pelukan aku.”
“Terus? Cerita yg bener ih! Jangan bikin penasaran!”
“Ntar ajalah..”
“Btw kita ketinggalan flight loh kak..”
“Iya tau. Biarin aja. Kita disini 2hari lagi ya?”
“Buat apa kak? Aku takut kamu risih.. kamu kan st-
“Ssttt! Kalo yg kemaren itu usaha buat berdamai sama keadaan, sekarang kita trial berumah tangga beneran.”
“TIBA TIBA?? 😳”
“Nurut aja sih. Penjelasannya ntar aja kalo udah pulang. Sekarang ayo bantuin kakak dulu.”
“Ban-bantu apa ya kak?”
“Bantuin kakak biar punya perasaan yg sama kaya kamu..”
“A-aku ga paham kak..”
Tak ada sahutan. Younghoon justru menarik lengannya yg sedang melingkar di pinggang Chanhee dan berpindah kearah dagu, sedikit tarikan hingga bibir keduanya bertemu. Hanya sebuah kecupan singkat. Tak ada lumatan.
“Morning kiss.. nanti kalo udah pulang, aku mau ini jadi rutinitas kita tiap bangun tidur. Biar semangat menjalani hari.”
“Kamu kenapa sih kak? Masa iya maboknya kebawa sampe pagi?? Aneh banget..”